Pemprov DKI - BI Bahas Pengendalian Inflasi Jelang Akhir Tahun
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitilasasi Daerah (TP2DD) di DubleTree by Hilton Hotel Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).
"inflasi masih terkendali dan kami akan terus berupaya terjaga hingga tahun depan,"
Kegiatan ini digelar dalam rangka sinergi pengendalian inflasi menjelang akhir tahun 2024, serta akselerasi digitalisasi untuk pertumbuhan Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi memimpin langsung HLM TPID dan TP2DD didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali; Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar.
Jaga Inflasi Jelang Akhir Tahun, Pemprov DKI dan BI Gelar High Level Meeting TPIDPj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menuturkan, HLM TPID dan TP2DD bertujuan membahas bagaimana menjaga ketahanan pangan saat menghadapi Hari Natal dan Tahun Baru sekaligus akselerasi percepatan dan perluasan digitalisasi pemerintah daerah. Teguh juga mengapresiasi TPID, Satgas pangan dan semua stakeholders terkait terhadap upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian inflasi selama ini.
"Kami berharap inflasi terjaga dan memenuhi target nasional sebesar 2,5% ± 1 persen pada tahun 2024. Alhamdulilah, inflasi masih terkendali dan kami akan terus berupaya terjaga hingga tahun depan," ujar Teguh Setyabudi.
Teguh juga memaparkan stok beras di Jakarta untuk menghadapi Nataru sangat memadai selama tiga hingga empat bulan ke depan. Bulog juga memiliki stok selama enam bulan ke depan serta bahan kebutuhan lainnya.
"Kami juga perlu memperhatikan beberapa variabel lain yang mungkin menyumbang terhadap inflasi daerah yang harus dijaga. InsyaAllah, kami siap bersinergi agar inflasi Jakarta tetap terkendali dan semoga di bawah rata-rata nasional," paparnya.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menjelaskan, inflasi selama bulan November 2024 terkendali dalam sasaran 1,58 persen (yoy). Pada bulan November 2024, lima komoditas utama penyumbang inflasi Jakarta secara bulanan (mtm) yaitu: bawang merah, tomat, emas perhiasan, daging ayam ras, dan minyak goreng.
"Secara tahunan (yoy), lima komoditas utama penyumbang inflasi Jakarta yaitu: emas perhiasan, beras, kue kering berminyak, sewa rumah dan upah asisten rumah tangga," jelasnya.
Menurutnya, TPID Provinsi DKI Jakarta melakukan strategi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif) untuk pengendalian inflasi.
Dia melanjutkan, upaya pengendalian inflasi yang dilakukan antara lain yakni, melaksanakan kerja sama antardaerah, menggelar kegiatan pasar murah, urban farming, publikasi informasi terkait inflasi di media sosial dan media massa, serta penjualan produk pangan melalui berbagai kanal toko ritel.
Sinergi dan kerja sama pengendalian juga senantiasa dilakukan dengan Kementerian/Lembaga, Bank Indonesia, Bulog, BUMD Pangan, serta pemangku kepentingan lainnya untuk mengendalikan inflasi di Jakarta.
"Dari sisi pengendalian inflasi pangan, TPID Provinsi DKI Jakarta juga memantau perkembangan harga dan kecukupan pasokan untuk menjaga kestabilan harga pangan di Jakarta," tandasnya.